Mudahnya Berhaji dari Negeri Orang

jendelahaji.blogspot.com Coba tanyakan jamaah haji kita, berapa lama menunggu hingga bisa berangkat ke Tanah Suci? Ada yang dua, tiga, hingga 10 tahun. Bahkan, di sebuah kota di Sulawesi, masa tunggu bisa mencapai 19 tahun! Coba pertanyaan serupa diajukan kepada mereka yang berangkat haji dari negeri orang. Misalnya, dari Korea Selatan (Korsel), seperti yang dialami Dyastriningrum Subandiati. “Saya baru mendaftar bulan Ramadhan tahun ini dan langsung berangkat musim haji ini,” katanya.

Tak ada masa tunggu berlama-lama. Bahkan, kuota sering kali kosong. Pada 2011, hanya ada sekitar empat orang dari Negeri Ginseng itu yang menunaikan ibadah haji. “Dengan kuota 250 orang saja, ini sering tidak terpakai,” ujar mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Korea Pukyong National University Busan itu.

Rupanya, ada tawaran untuk melakoni perjalanan haji itu dari Jepang. Seorang ketua dari komunitas Muslim Jepang bersedia membantu jamaah calon haji dari Korea Selatan dan Jepang yang akan naik haji. Karena minim pe minat, dia menggabungkan calon haji dari kedua negara itu.

Tawaran itu langsung disambut oleh sejumlah pekerja dan mahasiswa Muslim di Korea Selatan. Hingga akhirnya, terkumpul sekitar 30 orang dari Korsel dan Jepang yang siap menunaikan ibadah haji tahun ini. Setelah mendaftar, mereka harus memenuhi sejumlah persyaratan.

Dyas mengungkapkan, dia harus menyiapkan allien card atau KTP untuk orang asing di Korea. “Harus juga ada visa selama setahun untuk bisa berangkat,” kata dia. Selain itu, harus melampirkan surat izin dari perusaha an untuk mereka yang bekerja di Korsel. “Jika mahasiswa, dia harus memberikan surat izin dari kampusnya,” lanjut ibu dua anak ini. Seperti di Indonesia, juga ada keterangan jamaah telah mendapatkan vaksin meningitis.

Untuk urusan pelunasan biaya, harus bersiap-siap lebih cepat. Ini karena biaya sebesar 4.300 dolar AS harus dilunasi dalam sebulan. “Ketika daftar saat Ramadhan, biaya ini dicicil tiga kali selama Ramadhan. Cicilan ini langsung sampai lunas hanya dalam waktu sebulan itu,” ujar Dyas yang kini menempuh pendidikan strata tiga.

Bagi dia, biaya sekitar Rp 41 juta itu setara dengan se gala fasilitas dan kemudahan yang diperolehnya. “Apalagi, saya tidak perlu antre berlama-lama untuk naik haji.” Setelah syarat dan biaya dipenuhi, mereka pun bersiap berangkat. Berangkat dari Korea pada 16 Oktober malam langsung menuju Turki untuk bertemu dengan jamaah asal Jepang. Bersama rombongan mereka, ada juga jamaah calon haji asal Brasil, Tunisia, sampai Mesir. Mereka kemudian berangkat menuju Jeddah. Dari sana, menuju Makkah dan Madinah.

Selama di Tanah Suci, mereka mendapatkan fasilitas penginapan hotel bintang tiga dengan isi kamar tiga hingga delapan tempat tidur. Jarak pemondokan pun terbilang dekat dengan areal Masjidil Haram. “Sekitar 200 meter saja,” kata pengajar jurusan Korea di Universitas Gadjah Mada itu.

Setelah melakukan perjalanan sekitar tiga pekan, diperkirakan mereka akan kembali ke Korea pada 4 November 2012. Cepat dan mudah, bukan?

Rep: Natalia Endah Hapsari Purwoko
Sumber: http://www.jurnalhaji.com/pernik-haji/mudahnya-berhaji-dari-negeri-orang/

0 komentar:

Posting Komentar